Minggu, 19 Oktober 2008

Seiring Kepergiannya..

kemarin..

ada harapan baru dalam hidupku..

aku ingin menyongsongnya dengan syukur dan hati gembira.

tetapi seiring kepergiannya..

harapan itu hilang dan mati..

seperti hidupku saat itu.


kuharus bisa menerima apapun yang digariskanNya..

tapi maaf aku hanya manusia biasa.

maafkan aku.

Selasa, 23 September 2008

aku di bulan suci ini..

Ramadhan adalah bulan yang indah, penuh dengan ampunan. Kurasakan suasana yang hangat dan berbeda dengan bulan2 lainnya. Subhanallah..kita masih dipertemukan dengan bulan yang suci ini. Maka selayaknya tidak kita sia-siakan. Salam sukses di Bulan Ramadhan yah bwt temen2.
Semoga ampunan dan rahmat-Nya untuk kita(^_^)

Rabu, 17 September 2008

..Cangkir yang Cantik..

..Cangkir yang Cantik..

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah untuk cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara, “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga kau merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata “belum!”, lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum!”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum!” lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke dalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “meyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan:

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai percobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila Anda menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.

Delapan Kado Indah

Delapan Kado Indah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang yang anda sayangi.

KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun, dengan berada disampingnya, anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

DIAM

Seperti kata-kata, di dalam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang yang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “Kau bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah membrinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan dan lakukan.

KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilain negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adala kado indah yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak untuk menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada menausia sempurna di dunia ini.

SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyman manis pada orang yang Anda kasihi?

Friends Are Like Angels

Friends Are Like Angels

A true friend will guide you...Like a shining stars

A true friend will care…And watch you go far in life

A true friend won’t critisize you…Or tell you what’s right or wrong

A true friend helps you …To make the right decision

A true friend is one …Who knows all about you

And loves you just as you are

We all have a true friend …Who has so much to give

They shower us with love…And teach us to live a better life

That’s what a true friend is…An angels without wings

Lisa a. Marlowe

Selasa, 16 September 2008

Jikalah

Jikalah

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya., maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa. Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa tidak dinikmati saja. Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa. Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa. Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya. Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri. Sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia. Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama. Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dirasakan sendiri. Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka. Sedang begitu banyak kebaikan dapat dicipta.

Suatu hari nanti, saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin ada diantara mereka, yang beralaskan permadani, sambil bercengkerama dengan tetangganya. Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Hingga mereka mendapat anugerah itu.

(“Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha, senantiasa, bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku, dibanding segala nikmat yang kuterima disini”)

(“Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi. Namun aku bertobat dan tak mengulangi lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, AmpunanNYA seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia”)

Suatu hari nanti, ketika semua telah menjadi masa lalu, aku tak ingin ada diantara mereka, yang berpeluh darah dan berkeluh kesah. Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.

(“Duhai! Harta yang dulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang kukejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariyah yang dapat menyelamatkanku kini?”)

(:Duhai! Nestapa, kecewa dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit saja?”)

Kesempatan Terbaik

Kesempatan Terbaik

Kesempatan adalah waktu; karena ia hanya datang sekali.

Kesempatan adalah peluang; karena anda dapat mengambil atau mengabaikannya.

Kesempatan adalah keluasan; karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan.

Di hadapan anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Anda hanya memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa; melainkan pada keputusan anda.

Kata pepatah; matahari takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yang tertidur nyenyak. Kesempatan pun takkan mengetuk dua kali agar anda mau membukakan pintu keputusan anda. Bila, ia toh datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan, kesempatan terbaik yang anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah bukan hanya sebaik-baiknya; namun yang terbaik-baiknya.