Minggu, 19 Oktober 2008

Seiring Kepergiannya..

kemarin..

ada harapan baru dalam hidupku..

aku ingin menyongsongnya dengan syukur dan hati gembira.

tetapi seiring kepergiannya..

harapan itu hilang dan mati..

seperti hidupku saat itu.


kuharus bisa menerima apapun yang digariskanNya..

tapi maaf aku hanya manusia biasa.

maafkan aku.

Selasa, 23 September 2008

aku di bulan suci ini..

Ramadhan adalah bulan yang indah, penuh dengan ampunan. Kurasakan suasana yang hangat dan berbeda dengan bulan2 lainnya. Subhanallah..kita masih dipertemukan dengan bulan yang suci ini. Maka selayaknya tidak kita sia-siakan. Salam sukses di Bulan Ramadhan yah bwt temen2.
Semoga ampunan dan rahmat-Nya untuk kita(^_^)

Rabu, 17 September 2008

..Cangkir yang Cantik..

..Cangkir yang Cantik..

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah untuk cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara, “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga kau merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata “belum!”, lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum!”

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum!” lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke dalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “meyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan:

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.

“Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai percobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Apabila Anda menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses selesai, Anda akan melihat betapa cantiknya Tuhan membentuk Anda.

Delapan Kado Indah

Delapan Kado Indah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang yang anda sayangi.

KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun, dengan berada disampingnya, anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

DIAM

Seperti kata-kata, di dalam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang yang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “Kau bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah membrinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan dan lakukan.

KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilain negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adala kado indah yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak untuk menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada menausia sempurna di dunia ini.

SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyman manis pada orang yang Anda kasihi?

Friends Are Like Angels

Friends Are Like Angels

A true friend will guide you...Like a shining stars

A true friend will care…And watch you go far in life

A true friend won’t critisize you…Or tell you what’s right or wrong

A true friend helps you …To make the right decision

A true friend is one …Who knows all about you

And loves you just as you are

We all have a true friend …Who has so much to give

They shower us with love…And teach us to live a better life

That’s what a true friend is…An angels without wings

Lisa a. Marlowe

Selasa, 16 September 2008

Jikalah

Jikalah

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya., maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa. Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa tidak dinikmati saja. Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.

Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa. Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa. Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya. Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri. Sedang kedermawanan justru akan melipatgandakannya.

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia. Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama. Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti dirasakan sendiri. Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka. Sedang begitu banyak kebaikan dapat dicipta.

Suatu hari nanti, saat semua telah menjadi masa lalu, aku ingin ada diantara mereka, yang beralaskan permadani, sambil bercengkerama dengan tetangganya. Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Hingga mereka mendapat anugerah itu.

(“Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha, senantiasa, bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku, dibanding segala nikmat yang kuterima disini”)

(“Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi. Namun aku bertobat dan tak mengulangi lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, AmpunanNYA seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia”)

Suatu hari nanti, ketika semua telah menjadi masa lalu, aku tak ingin ada diantara mereka, yang berpeluh darah dan berkeluh kesah. Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.

(“Duhai! Harta yang dulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang kukejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariyah yang dapat menyelamatkanku kini?”)

(:Duhai! Nestapa, kecewa dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit saja?”)

Kesempatan Terbaik

Kesempatan Terbaik

Kesempatan adalah waktu; karena ia hanya datang sekali.

Kesempatan adalah peluang; karena anda dapat mengambil atau mengabaikannya.

Kesempatan adalah keluasan; karena ia membuka jalan-jalan baru di masa depan.

Di hadapan anda berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Anda hanya memilih satu dan tak ada jalan kembali. Karenanya, putuskanlah yang terbaik bagi anda. Nasib tidak memihak pada siapa-siapa; melainkan pada keputusan anda.

Kata pepatah; matahari takkan terbit dua kali untuk membangunkan orang yang tertidur nyenyak. Kesempatan pun takkan mengetuk dua kali agar anda mau membukakan pintu keputusan anda. Bila, ia toh datang lagi, ia menampakkan wajah yang berbeda. Dan, kesempatan terbaik yang anda miliki adalah hidup yang hanya sekali ini. Pergunakanlah bukan hanya sebaik-baiknya; namun yang terbaik-baiknya.

Manusia Bahagia Bila…

Manusia Bahagia Bila…

Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata. Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal berarti. Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata hati. Untuk menyadari betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada. Manusia buta karena egois dan hanya memikirkan diri sendiri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan. Padahal, semua manusia mempunyai peranan, hebat dan nomor satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri kita sendiri. Jikalau berharap dari orang lain, maka bersiaplah untuk ditinggalkan, bersiaplah untuk dikhianati. Kita akan bahagia bila kita bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadaNYA, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati. DIA akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.

Titip Rindu untuk Ayah

Titip Rindu untuk Ayah

Rabbi…
Lapangkanlah kuburnya.
Terangilah ia dengan cahaya-Mu yang tiada pernah pudar.
Datangkanlah sosok tampan di hadapannya, sebagai wujud amal kebaikan beliau selama ini.
Kutitipkan ia pada-Mu Ya Allah ...

Rabbi…
Rahmatilah hamba sebagai anak shaleh, agar mampu mendoakan kedua orang tua hamba.
Sampaikan kepadanya, larik yang belum sempat kuverbalkan di hadapannya, bahwa Aku mencintainya.

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangatmu tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Rindu Ayah. Sungguh.

Dian Rahmarinadhe

Batu Kecil

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada dibawahnya. Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.

Oleh karena itu, untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya, ia mencoba melempar uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun memperoleh hasil yang sama.

Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas. Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Tuhan kadang-kadang menggunakan cobaan-conbaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNYA. Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNYA. Karena itu, agar kita selalu mengingatnya, Tuhan sering menjatuhkan “batu kecil” kepada kita.

Cinta dan Waktu

Cinta dan Waktu

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. “Aduh, maaf Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.”

Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali. Namun, kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan! Tolong aku!” teriak Cinta. Namun, Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan. “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta. “Wah Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini”, sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta. “Maaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta merasa putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik perahuku!” Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu,” kata orang itu. “Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku,” tanya Cinta heran. “Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu…”

Doa Seorang Ayah..

Doa Seorang Ayah..

Tuhan..bangkitkan seorang anak bagiku

Yang cukup kuat untuk mengetahui kapan dia lemah..

Dan cukup berani menghadapi diri sendiri..

Ketika ia takut.

Seorang anak yang akan bangga..

Dan tak akan patah dalam pertarungan..

Yang jujur dan rendah hati..serta lembut..

Saat ia mengalami kemenangan.

Bangkitkan aku seorang anak yang memiliki tulang belakang..

Seorang anak yang mengenalMU..dan mengenal diri sendiri..

Sebagai dasar dari segala pengetahuan.

Doaku..pimpinlah ia..

Bukan dijalan mudah dan nyaman..

Tapi dibawah tekanan dan siraman tantangan.

Biarlah ia belajar..untuk berdiri ditengah badai..

Biarlah dia belajar..untuk memiliki belas kasihan bagi mereka yang jatuh.

Bangkitkan aku seorang anak yang hatinya bersih dan tujuannya agung..

Seorang anak yang akan menguasai dirinya sendiri..

Sebelum menguasai orang lain.

Hanyalah Sementara

Hanyalah Sementara

Ada kalanya tiba-tiba masa sulit, yang membuat hidup serasa penuh dengan kepedihan dan keluh kesah. Namun, pada saatnya jua tibalah masa-masa kegembiraan, yang membuat hidup terasa ringan dan terang. Tanpa sadar bibir kita basah dengan senyuman.

Sesungguhnya, kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, keriangan dan emosi-emosi lain hanyalah sementara. Sebagaimana sesaatnya malam ditelan siang. Tak selamanya kesedihan dan kegembiraan melanda anda. Semua itu datang silih berganti, tanpa selalu dapat dinanti.

Yang perlu anda pahami adalah kesementaraan ini. Kesementaraan itu menunjukkan bahwa emosi-emosi bukanlah milik anda. Ia hanya sebuah tawaran dari alam yang menuntun tindakan dan sikap anda. Ia bukanlah anda. Saat gembira sadarilah kegembiraan itu. Saat sedih pahamilah kesedihan itu. Saat anda penuh dengan kesadaran akan emosi anda, saat itu anda bersentuhan dengan jiwa yang tenang milik anda.

Kasih Sayang

Kasih Sayang

Apalah artinya perbedaan dibandingkan dengan persamaan di antara kita. Bukankah kita sama-sama membutuhkan sesuap nasi tanak dan seteguk air segar demi memenuhi lapar dan dahaga? Kita juga sama-sama menangis di kala sedih dan tertawa di saat gembira. Kita sama-sama gemetar di waktu ketakutan melanda serta tergelak ketika kegembiraan menerpa. Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari dan menggigil di telan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyak persamaan di antara kita sampai-sampai muskil meghitungnya?

Lalu mengapa secuil perbedaan yang dipicu oleh keinginan, hasrat dan nafsu menyangsikan semua kesamaan kita? Mengapa kita seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ais perbedaan, menggoreskan garis pemisah, memancang bendera aku dan kau? Tidak cukupkah satu persamaan di antara kita berikut ini memupuskan kegigihan untuk mempertahankan warna-warna itu; bukankah kita sama-sama membutuhkan kasih sayang?

cinta

Kita sampai pada cinta..

Bukan dengan menemukan pribadi yang sempurna..

Melainkan dengan belajar..

Melihat pribadi tak sempurna secara sempurna.

Melawan Diri Sendiri

Melawan Diri Sendiri

Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun, kemenangna atas diri sendiri. Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan semua beban yang menambat diri di tempat start.

Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam. Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.

Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya. Pelari yang berlari untuk memecahkan recordnya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak. Tak peduli dimana dan siapa lawan-lawannya. Ia mencurahkan seluruh perhatian demi perbaikan catatannya sendiri.

Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan melawan orang lain. Karenanya, ia tak perlu bermain curang. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.

Tujuh Keajaiban Dunia

Tujuh Keajaiban Dunia

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari”Tujuh Keajaiban Dunia”. Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan “Tujuh Keajaiban Dunia” saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak-sesuaian, sebagian besar daftar berisi:

1) Piramida

2) Taj Mahal

3) Tembok besar Cina

4) Menara Pisa

5) Kuil Angkor

6) Menara Eiffel

7) Kuil Parthenon

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab,

“Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya.”

Sang guru berkata, “Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya.”

Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, ‘Saya pikir, “Tujuh Keajaiban Dunia” adalah,

1) Bisa melihat,

2) Bisa mendengar,

3) Bisa menyentuh,

4) Bisa menyayangi,

Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan,

5) Bisa merasakan,

6) Bisa tertawa,

7) dan, bisa mencintai,

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya “keajaiban”. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai “biasa”. Semoga anda hari ini diingatkan segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan anda.

Belajar Seumur Hidup

Belajar Seumur Hidup

Bila anda menganggap bahwa anda sudah tidak perlu lagi belajar selepas meraih ijazah sekolah, maka anda salah. Dunia sedang berjalan semakin cepat. Manusia bekerja semakin baik. Persoalan yang muncul semakin rumit. Anda memerlukan berbagai ketrampilan yang baru. Bukan hanya sebagai alat untuk meraih kemajuan, namun untuk berada di suatu tempat. Anda dituntut untuk tahu bagaimana menjaga posisi. Karena itu, jangan berhenti belajar.

Pelajarilah hal-hal baru dengan penuh antusias. Belajar berarti membuka diri pada dunia Yang Maha Luas ini. Belajar mengingatkan, sesungguhnya anda tak mungkin tahu semua jawaban. Belajar mengajarkan pelajaran terpenting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya.

Memang benar, sarang burung Manyar tak mengalami perubahan sejak berabad-abad lalu. Mungkin, hingga berabad-abad ke depan. Juga benar, ikan Salmon mungkin takkan mengubah perjalanannya ke sungai air tawar untuk meletakkan telur-telur mereka. Namun, kehidupan manusia selalu berubah.

Bukan hanya dari tahun ke tahun atau dari bulan ke bulan. Tetapi, dari hari ke hari. Manusia akan menemukan cara-cara terbaik bagi hidup mereka. Rahasia alam ini terlalu Maha Besar untuk dimengerti dalam seumur yang fana ini. Anda tidak harus mengetahui semua jawaban. Namun, anda harus berusaha tahu apa yang terbaik bagi hidup anda. Untuk itu anda harus belajar. Seumur hidup anda.

Dan Kita Pun Akan Menjadi Tua

Dan Kita Pun Akan Menjadi Tua


Hidup bagaikan garis lurus
Tak pernah kembali ke masa yang lalu
Hidup bukan bulatan bola
Yang tiada ujung dan tiada pangkal...


Syair lagu diatas, sering kita dengar dari lantunannya Bimbo, liriknya mengingatkan kita akan sebuah akhir. Kehidupan ini tidak akan berlangsung abadi, hingga suatu saat kita akan menaiki tangga usia, semakin lama usia kita bertambah, semakin berkuranglah sisa umur kita dan andai Tuhan belum memanggil kita di usia muda maka kitapun akan menjadi tua.

Melihat garis-garis di wajah sosok yang kita cintai ibu dan ayah kita, ketika kulitnya mulai keriput, rambut hitamnya mulai memutih dan kesehatannya kian menyusut, kita diingatkan oleh-Nya bahwa kitapun sama, suatu saat nanti akan menjadi tua, renta dan butuh begitu banyak pertolongan, kasih sayang serta perhatian dari anak-anak kita.

Dan sekaranglah saatnya bagi kita untuk memainkan peran sebagai seorang anak, memelihara dan menyayangi ayah dan ibu kita. Dahulu sembilan bulan kita dalam rahim ibu, kita menyusahkannya, duduk ia tak enak, berbaring tak nyaman. Tapi ibu sabar menanti hari-hari kelahiran kita. Tiba kita di dunia, ibu tersenyum bahagia mendapatkan kita sebagai anugerah dari Tuhan-Nya, disusuinya, dimanjakannya dan dibesarkannya kita dengan penuh kasih sayang. Diajarkannya kita berbagai ilmu dan sebuah kenikmatan yang luar biasa bagi kita diajarkan untuk mengenal Allah sebagai Tuhan kita. Dengan sabar ibu mengajak kita pergi ke pengajian dan ayah selalu mengajak kita shalat berjamaah.

Menginjak remaja, kita semakin menyusahkannya, biaya sekolah yang kian besar serta kenakalan-kenakalan yang sering kita lakukan tak jarang membuat hati ibu terluka. Sikap kita yang kasar, egois dan selalu merasa benar terkadang membuatnya menangis, tapi ibu tetap sabar. Dibimbingnya kita untuk memperbaiki sikap dan tingkah laku kita, ibu selalu menanamkan cinta kepada Allah Rabb Tuhan yang maha kasih dan sayang.

Berbahagialah bagi yang masih mempunyai ibu juga ayah, karena masih mempunyai kesempatan untuk memelihara dan menyayangi mereka. Dan saat kita menginjak dewasa, ketika ayah yang dulu kekar sekarang sering terbaring sakit, dan ketika ibu yang dulu selalu melayani kita makan sekarang sering terbaring lemah, inilah saat-saat yang baik bagi kita untuk memuliakan mereka, melayani, memelihara dan memberikan perhatian kepada mereka. Inilah kesempatan kita untuk menjadi anak yang shaleh buat mereka bahagia di ujung usianya, dan buat mereka bangga dengan kita. Ingatkah, dahulu ketika kebetulan kita terbangun dari tidur, terlihat ibu sedang Tahajjud tak henti-hentinya berdo'a untuk kita, agar menjadi anak yang shaleh dan tercapai semua cita.

Jenguklah ibu dan ayah kita selagi bisa, sebelum semuanya berakhir menjadi kenangan, bawakan oleh-oleh yang disukainya. Sebab jika mereka telah tiada maka tak akan ada lagi yang menunggu kita pulang, tak ada lagi menyiapkan kita sarapan, yang ada hanyalah rumah yang akan menjadi kenangan. "Muliakanlah Orang tua kita karena kitapun akan menjadi tua" (untuk ibu di rumah dan ayah yang telah tiada, Ananda)

Abdullah Fannany.

First love lies deep..

First love lies deep..

U fill my dreams..

The feeling I’ve never known before..

U’re the one who makes me feel this way..

like an angel in my heart..

So much love U’ve given to me..

I feel glad when U’re around..

You’re just like a shadow..

Following me everywhere I go..

I can’t be without you..

U make me understand what love is..

U teach me how to love..

No one can replace U..

After this very long journey..

You’re the one..

Will be always in my heart..

My fate is to memorize U..

Thank you my love..the best thing I’ve ever had

Miss u always

August’08

Hidup Adalah Pilihan

Hidup Adalah Pilihan


Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam ke tanah ini dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”


Dan bibit itu tumbuh makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam, “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan aku temui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.

Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya?


Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itu pun menunggu dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi dan mencaploknya segera.

Renungan:

Memang, selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.

Kesempatan kedua

Kesempatan kedua

Sungguh kusesali nyata cintamu kasih

Tak sempat terbaca hatiku malah terabai olehku

Lelah kusembunyi tutupi maksud hati

Yang justru hidup karenamu

Dan bisa mati tanpamu

Andai saja aku masih punya kesempatan kedua

Pasti akan kuhapuskan lukamu

menjagamu memberimu Segenap cinta

Kusadari tak selayaknya selalu buatmu kecewa

Kau lebih pantas bahagia karena cintaku..

Kau bawa ku bersamamu sebelah hatiku

Separuh jiwaku yang mampu sempurnakan aku.

Letak Kekuatan

Letak Kekuatan

Ada kekuatan di dalam cinta. Dan orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan keinginannya untuk mementingkan dirinya sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan. Dan orang yang tertawa gembira adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam kedamaian diri. Dan orang yang dirinya penuh dengan damai bahagia adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah tergoyahkan dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran. Dan orang yang sabar adalah orang yang kuat, karena ia sanggup menanggung segala sesuatu dan ia tidak pernah merasa pernah disakiti.

Ada kekuatan di dalam kemurahan. Dan orang yang murah hati adalah orang yang kuat, karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan. Dan orang yang baik adalah orang yang kuat, karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan. Dan orang yang setia adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi dengan kesetiaannya pada Allah dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemah-lembutan, dan orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat, karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaaan diri. Dan orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat, karena ia bisa mengendalikan nafsu keduniawian.

Disitulah letak semua Kekuatan Sejati berada….

Dan sadarlah bahwa kalian juga memiliki cukup kekuatan untuk mengatasi segala masalah kalian. Dimanapun juga, seberat dan serumit apapun itu.

SURAT DARI SANG MAHA PENCIPTA

SURAT DARI SANG MAHA PENCIPTA

Saat kau bangun di pagi hari AKU Memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.


Tetapi AKU Melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali Menanti saat engkau sedang bersiap, AKU Tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.


Disatu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU Berfikir engkau akan berbicara kepadaKU, tetapi engkau berlari ke telephone dan menelepon seorang teman untuk mendengarkna gossip terbaru. AKU Melihatmu saat engkau pergi bekerja dan AKU Menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, AKU Berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.


Sebelum makan siang, AKU Melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja di sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU Berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan AKU Berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya sekan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak Tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu saja kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU Menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.


Saat tidur KU Pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapka selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu Hadir untukmu. AKU telah Bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin Mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat Menyayangimu, setiap hari AKU Menantikan sepatah kata, doa, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU Menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKU sedikit waktu untuk menyapaKU.


Tapi yang AKU Tunggu…..ah, tak jua kau menyapaKU. Dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.


Apakah salahKU padamu? Rizki yang AKU Limpahkan, kesehatan yang AKU Berikan, harta yang AKU Relakan, makanan yang AKU Hidangkan, anak-anak yang AKU Rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu Mengasihimu dan AKU tetap Berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, dan bersujud mengahadapKU.


Yang selalu Menyertaimu setiap saat,

ALLAH SWT.

Rabu, 10 September 2008

Hidup ini adalah sebuah perjalanan..

Hidup ini adalah sebuah perjalanan

Kita tak bisa menghindari tiap detik

Yang dihujankan pada kita

Ada sisi saat kita tersudut..terkapar dalam lubang waktu

Teriak pun mereka tak mendengar..bertahan pun terlalu cepat kita akan tertindas..

Terdiam membisu..akan jadi apa kita..

Kita selalu ragu terhadap apa yang ada..

Hingga hari ini selalu sama

Semestinya kita mampu..

Melewati terjalnya waktu..silaunya mentari..

Kegelapan yang menggigil..diantara sekat sekat yang membatasi perjumpaan kita..

Ruang ruang kosong itu membutuhkan kita..

Untuk mengisinya bersama..

Jasad dan jiwamu..kita.

Rendra, desember’03